Jumat, 23 Maret 2012

NAMA :REZKI SANDY WIGUNA
NIM      :2010-41-211
KELAS : F 
KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

     
           Sebelum membahas  Teori keseimbangan header, Teori Sosiometris dari Moreno dan Teori Perbandingan sosial Festinger saya akan menjelaskan sejarah komunikasi terlebih dahulu.

istilah komunikasi sudah lazim kita dengarkan namun didefinisikan secara luas berbagai pengalaman.
maka kata komunikasi atau communicatio dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama communicatio atau communicare yang berarti membuat sama 'to make cammon'. adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata latin lainnya yang sama makna. Pada umumnya Definisi lain yang sama makna dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan dan kebersamaan. Kata ini merujuk kepada sekelompok yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu sebagai proses pembagian makna dan sikap.Meskipun terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan komunikasi dan Ilmu Pengetahuan. Namun definisi yang memiliki kerja secara teoritis ilmu komunikasi dapat dijelaskan. Yaitu ilmu komunikasi berusaha menjelaskan dan memahami produksi. 
  • TEORI KESEIMBANGAN (HEIDER)
 Teori Keseimbangan dari Heider
       Teori keseimbangan dari Heider adalah mengenai hubungan-hubungan antarpribadi yang artinya 4 mata tidak ada yang tau apa yang sedang di bicarakan dan di rencanakan yang artinya pribadi. Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu-individu sebagai bagian dari struktur sosial misalnya sebagai suatu kelompok cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain.
Teori Heider memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi (intrapersonal) yang berfungsi sebagai daya tarik, yaitu semua keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap individu-individu dan objek-objek lain. 
      Teori Heider merupakan penjelasan yang sangat menarik tentang gejala-gejala kelompok dan menyediakan bagi para sarjana komunikasi beberapa cara yang bermanfaat untuk melihat kelompok yang mempunyai hubungan dengan kejadian-kejadian intra-pribadi yang berkaitan dengan dimensi-dimensi struktural dari perasaan suka. Teori ini mungkin juga bermanfaat untuk menerangkan beberapa kehadiran komunikasi terbuka di dalam kelompok, walau tidak secara langsung berhubungan dengan tingkah laku pesan.mengatakan bahwa ketika timbul ketegangan antara maupun didalam diri seseorang, ia mencoba untuk meredamnya atau mengatasinya dengan cara mempersuasi diri sendiri atau mencoba mempersuasi orang lain.ada tiga cara agar seseorang merasa seimbang. Pertama, komunikator dan komunikan bisa saja tidak menyukai sesuatu namun pada dasarnya mereka saling menyukai, jadi mereka pada dasarnya menyukai perbedaan tersebut. Kedua, komunikan dan komunikator bisa memiliki sikap positif mengenai suatu objek atau gagasan dan bisa saling berdiskusi mengenai sisi positif itu. Ketiga, komunikator dan komunikan bisa saja tidak setuju mengenai gagasannya tersebut dan juga mereka tidak saling suka, namun mereka bisa memperoleh informasi mengapa orang lain tidak menyukai objek atau gagasan tersebut. Artinya sebagai kritik membangun bagi masing-masing pihak.

Contoh kasus:
Dikka suka menonton acara bola dan tidak suka gosip namun Ais suka nonton gosip dan tidak suka bola. Mereka berdua berpacaran, dan saling menyanyangi. Mereka berdua merasa saling tidak ingin kehilangan satu sama lain. Jika salah satu dari mereka tidak merubah sikapnya, maka akan timbul tidak keseimbangan diantara mereka. 

  • TEORI SOSIOMETRIS (MORENO) 

 Teori Sosiometris dari Moreno

Pada dasarnya Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan metodologis terhadap kelompok-kelpmpok yang diciptakan mula-mula oleh Moreno dan kemudian dikembangkan oleh Jennings dan oleh yang lainnya. Pada dasarnya teori ini berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan “penolakan”(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok. 
Meskipun sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi, struktur sosiometris dari suatu kelompok tidak dapat disangkal berhubungan dengan beberapa hal yang terjadi dalam komunikasi kelompok. Cukup masuk akal untuk menganggap bahwa individu yang merasa tertarik satu sama lain dan yang saling menempatkan diri pada peringkat yang tinggi akan lebih suka berkomunikasi sedemikian rupa sehingga membedakan mereka dari berkomunikasi anggota-anggota kelompok yang saling membenci.

Contohnya:
Seseorang memiliki kesamaan selera dan minat,
maka beberapa orang memutuskan untuk membuat
suatu kelompok atau perkumpulan.
sebaliknya, jika
tidak memiliki kesamaan, maka orang akan menolak
untuk membuat kelompok.

  • TEORI PERBANDINGAN SOSIAL FESTINGER
    Teori perbandingan sosial adalah proses saling mempengaruhi dan perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial ditimbulkan oleh adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membandingkan diri dengan orang lain.

    Ada dua hal yang diperbandingkan dalam hubungan ini, yaitu:
    a. Pendapat (opinion)
    b. Kemampuan (ability)
    Perubahan pendapat relatif lebih mudah terjadi daripada perubahan kemampuan.
    1. Dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuan
    Festinger mempunyai hipotesis bahwa setiap orang mempunyai dorongan (drive) untuk menilai pendapat dan kemampuannya sendiri dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain. Dengan cara itulah orang bisa mengetahui bahwa pendapatnya benar atau tidak dan seberapa jauh kemampuan yang dimilikinya (Sarwono, 2004).
    Festinger juga memperingatkan bahwa dalam menilai kemampuan, ada dua macam situasi, yaitu: Pertama, kemampuan orang dinilai berdasarkan ukuran yang obyektif, misalnya kemampuan mengangkat barbel. Kedua, kemampuan dinilai berdasarkan pendapat. Misalnya, untuk menilai kemampuan pelukis berdasarkan pendapat orang lain.
    2. Sumber-sumber penilaian
    Orang akan mengagungkan ukuran-ukuran yang obyektif sebagai dasar penilaian selama ada kemungkinan melakukan itu. Namun, jika tidak, maka orang akan menggunakan pendapat atau kemampuan orang lain sebagai ukuran.
    3. Memilih orang untuk membandingkan
    Dalam membuat perbandingan dengan orang lain, setiap orang mempunyai banyak pilihan. Namun, setiap orang cenderung memilih orang sebaya atau rekan sendiri untuk dijadikan perbandingan.