NIM : 2010-41-211
KELAS :
F KOMUNIKASI SOSIAL PEMBANGUNAN
DIFUSI INOVASI
Pada dasarnya Inovasi terjadi karena
kebutuhan orang akan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik,lebih murah,
lebih mudah, lebih efisien, lebih efektif, dan berbagai kelebihan lainnya yang
dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya. Juga,
inovasi muncul karena adanya persoalan kehidupan yang memerlukan pemecahan.
Sumber inovasi itu dapat berasal dari
dalam ataupun dari luar suatu sistem sosial. Tetapi, yang pasti, sekecil apa
pun adanya sebuah inovasi, pasti akan menimbulkan perubahan sosial. Semakin
besar dampak sebuah inovasi, baik itu dampak positif maupun negatif yang
diusungnya, maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap keadaan sosial
masyarakat penggunanya. Namun, patut dicatat di sini, bahwa tidak setiap
perubahan sosial itu merupakan dampak dari sebuah inovasi. Oleh karena itu, agar sebuah inovasi
dapat diterima, maka selain inovasi itu
sendiri, dimensi sosial pun harus mendapat perhatian yang cukup dalam
menyebarkan dan memasyarakatkan sebuah inovasi.
Salah satu bekal yang berguna bagi
usaha menyebarkan inovasi adalah pemahaman yang mendalam mengenai ide-ide baru
itu tersebar kedalam suatu sistem sosial dan mempengaruhinya. Menyebarkan
inovasi ke masyarakat itu penting dan tidak semudah dan selancar penciptaanya
walaupun kadang-kadang banyak juga gagsan-gagasan, tindakan atau barang-barang
baru yang tak terbendung lagi penyebarannya.
Difusi Inovasi adalah teori tentang
bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan .
Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang
berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses
dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu
tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Pengertian inovasi menurut para ahli :
Menurut Rogers dan Shoemaker (1971)
Inovasi adalah
suatu ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan
sebagai sesuatu yang baru.
Menurut Lionberger dan Gwin (1982)
Inovasi tidak
sekedar sebagai sesuatu yang baru tetapi lebih luas dari itu, yakni sesuatu
yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaruan dalam masyarakat.
Secara umum
inovasi dapat diartikan sebagai sesuatu ide, produk, informasi teknologi,
kelembagaan, perilaku, nilai-nilai dan praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, diterima dan dilaksanakan Dengan menerapkan hal-hal tersebut besar
kemungkinan dapat mendorong terjadinya perubahan-perubahan dalam segala aspek
kehidupan masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan-perbaikan mutu hidup
setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Pengertian Adopsi
Adopsi dalam penyuluhan pertanian
pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi atau
perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan
pada diri seseorang setelah menerima inovasi yang disampaikan penyuluh pada
petani atau masyarakat sasarannya.
Inovasi yang dimaksud ini dapat berupa ide-ide dalam bercocok tanam,
praktek – praktek ataupun cara kerja dan juga pola pikir masyarakat tersebut.
Penerimaan hal tersebut mengandung makna sampai benar-benar tahu dan dapat
melaksanakan atau menerapkan dalam kehidupan dan usaha taninya.
Pengertian Difusi Inovasi Dalam Penyuluhan
Yang dimaksud dengan proses difusi
inovasi adalah perembesan adopsi inovasi dari suatu individu yang telah
mengadopsi ke individu yang lain dalam sistem sosial masyarakat.
PENGERTIAN
Difusi adalah proses di
mana sebuah ide/gagasan baru disebarkan kepada masyarakat dengan tujuan mereka
mengetahui dan mengenali ide tersebut, yang pada akhirnya ide tersebut dapat
diterima atau ditolak. Difusi dilakukan dengan menggunakan proses komunikasi
yang memanfaatkan channel sebagai alat untuk menyebarluaskannya. “Difusion is
the process by which an inovation is communicated through certain channels over
time among the members of asocial system” yang menjadi proses komunikasi inovasi antar warga
masyarakat (anggota sistem sosial) dengan menggunakan saluran tertentu dan
dalam waktu tertentu.
Dalam definisi tersebut
komunikasi sangat ditekankan, dalam arti terjadinya saling tukar informasi
(hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat
(konvergen) maupun hubungan yang memencar (divergen), yang berlangsung secara
spontan, dimana dari hasil komunikasi ini akan terjadi kesamaan pendapat antar
warga masyarakat tentang suatu hasil inovasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terdapat beberapa pengertian difusi diantaranya :
1). “proses penyebaran atau
perembesan sesuatu (kebudayaan, teknologi, ide) dari satu pihak ke pihak
lainnya, pengaruh migrasi dan pengalihan pranata budaya melewati batas-batas
bahasa khususnya inovasi”
2). “…Penyebaran cahaya, pemancaran
cahaya, yang arahnya tersebarkan ke segala jurusan...”
Selanjutnya Abdulah Hanafi (1986)
menjelaskan bahwa difusi adalah proses dimana inovasi tersebar kepada anggota
sistem sosial.
Dari beberapa definisi tersebut
terdapat satu kesamaan yang menyatakan bahwa difusi merupakan suatu proses
penyebaran suatu ide atau gagasan baru
KARAKTERISTIK DIFUSI INOVASI
Dalam difusi inovasi, ada lima karateristik yang menandai
setiap gagasan atau cara baru, diterima oleh masyarakat .
1. Keuntungan – keuntungan relatif
(relative advantages), yaitu apakah cara
– cara atau gagasan baru ini memberikan sesuatu keuntungan relatif bagi mereka
yang kelak menerimanya.
2. Keserasian (compatibility); yaitu apakah
inovasi yang hendak di difusikan itu serasi dengan nilai – nilai, sistem
kepercayaan, gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya, kebutuhan,
selera, adat – istiadat dan sebagainya dari masyarakat yang bersangkutan.
3. Kerumitan (complexity); yakni apakah
inovasi tersebut dirasakan rumit. Pada umumnya masyarakat tidak atau kurang
berminat pada hal-hal yang rumit, sebab selain sukar untuk dipahami, juga
cenderung dirasakan merupakan tambahan beban yang baru.
4. Dapat dicobakan (trialability); yakni
bahwa sesuatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapat dicobakan dulu
dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanya secara menyeluruh. Ini
adalah cerminan prinsip manusia yang selalu ingin menghindari suatu resiko yang
besar dari perbuatannya, sebelum ”nasi menjadi bubur”.
5. Dapat dilihat (observability); jika
suatu inovasi dapat disaksikan dengan mata, dapat terlihat langsung hasilnya,
maka orang akan lebih mudah untuk mempertimbangkan untuk menerimanya, ketimbang
bila inovasi itu berupa sesuatu yang abstrak, yang hanya dapat diwujudkan dalam
pikiran, atau hanya dapat dibayangkan. Kelima karakteristik tersebut menentukan
bagaimana tingkat penerimaan terhadap sesuatu inovasi yang di difusikan di
tengah – tengah suatu masyarakat.
Elemen-Elemen Difusi
Difusi merupakan proses komunikasi
inovasi antar warga masyarakat (anggota sistem sosial) dengan menggunakan
saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Dari pengertian tersebut dapat kita
jabarkan bahwa terdapat elemen-elemen difusi antara lain adalah:
Inovasi
Inovasi merupakan suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang, baik itu berupa suatu hasil invensi atau diskoveri, yang
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu (Ibrahim, 1988;40).
Apapun definisi yang diberikan untuk
inovasi semuanya mengarah pada adanya suatu ide, hal-hal praktis metode atau
upaya baru yang sifatnya mengarahkan manusia pada suatu perubahan menuju
kondisi yang lebih baik. Menurut Rogers (1983), ada lima karakteristik inovasi
berikut yang mempengaruhi tingkat kecepatan penerimaan inovasi.
1.
Keuntungan (advantage): tingkat kemanfaatan/keuntungan bagi penerima
inovasi.
2. Kompatibilitas: tingkat kesesuaian inovasi
dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.
3.
Kompleksitas: tingkat kesukaran dalam memahami dan menggunakan inovasi.
4.
Keterujian (trialability): dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi.
5.
Keteramatan (observability): mudah/tidaknya hasil inovasi diamati
Manfaat difusi
Sesuai
dengan definisi dari difusi maka manfaat dari difusi adalah untuk
mengkomunikasikan suatu inovasi. Sebaik apapun inovasi tidak akan memberikan
makna apabila tidak disampaikan kepada masyarakat yang berkepentingan dengan
hasil inovasi tersebut. Inovasi akan memberikan dampak terhadap perubahan
apabila didifusikan dengan benar melalui saluran yang benar dan tepat.
Tantangan dalam melakukan difusi inovasi
Seperti
telah kita ketahui bahwa inovasi merupakan bagian dari perubahan sistem sosial
karena sasarannya adalah sistem sosial, maka dari itu, pada saat kita melakukan
proses difusi maka kemungkinan kita akan terbentur dengan masalah-masalah yang
mungkin akan dihadapi, namun masalah tersebut tidak menjadi suatu hal yang
menjadikan alasan proses difusi inovasi tersebut gagal, justru masalah-masalah
yang dihadapi akan menjadi tantangan kita dalam melakukan difusi, adapun
beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi adalah aspek-aspek politik,
geografis, ekonomi, prosedur, personal, sosial budaya, dan lain sebagainya.
Namun tantangan-tantangan difusi inovasi tersebut akan kita telaah pada kajian
berikutnya.
Lima tahap proses adopsi
Tahap pengetahuan: Dalam tahap ini,
seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi
mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi
yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak , maupun komunikasi
interpersonal di antara masyarakat
Tahap persuasi: Tahap kedua ini
terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Seseorang akan
mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara
personal. Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang lain, ia mulai
cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
Tahap pengambilan keputusan: Dalam
tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau
menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan
keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
Tahap implementasi: Seseorang mulai
menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.
Tahap konfirmasi: Setelah sebuah
keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan
mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan
mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan
seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima
inovasi setelah melakukan evaluasi.
CONTOH DIFUSI INOVASI
Contoh yang fenomenal adalah
keberhasilan Pemerintah Orde Baru dalam melaksanakan program Keluarga Berencana
(KB). Dalam program tersebut, suatu inovasi yang bernama Keluarga Berencana,
dikomunikasikan melalui berbagai saluran komunikasi baik saluran interpersonal
maupun saluran komunikasi yang berupa media massa, kepada suatu sistem sosial
yaitu seluruh masyarakat Indonesia. Dan itu terjadi dalam kurun waktu tertentu
agar inovasi yang bernama Keluarga Berencana Tersebut dapat dimengerti,
dipahami, diterima, dan diimplementasikan (diadopsi) oleh masyarakat Indonesia.
Program Keluarga Berencana di Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
difusi inovasi. Ini adalah contoh difusi inovasi, dimana inovasinya adalah
suatu ide atau program kegiatan, bukan produk.
Contoh lain adalah strategi percepatan adopsi
inovasi teknologi pertanian. Silakan Anda baca. Dan hampir semua inovasi,
apakah berupa ide atau produk, memerlukan proses difusi seperti dijelaskan di
atas agar bisa diadopsi. Contoh, traktor agar petani bisa berpindah dari pola
tradisional ke pola pertanian modern. Metode pembelajaran aktif agar guru
berpindah dari metode pendidikan tradisional ke metode pendidikan modern. Apa
lagi? Kompor gas, agar para ibu rumah tangga, bahkan di pedesaan dapat
berpindah dari pola kompor minyak atau kayu ke kompor gas. Semuanya membutuhkan
proses difusi yang melibatkan teknik komunikasi tertentu agar dapat diterima
oleh suatu sistem sosial tertentu. Semua inovasi, memiliki karakteristik yang
berbeda baik dari sisi inovasinya itu sendiri maupun sistem sosial dimana
inovasi tersebut akan diberlakukan. Oleh karena itu, pendekatan komunikasi yang
harus digunakan juga akan berbeda satu sama lain. Disinilah tantangannya bagi
agen pemasaran produk dan jasa (inovasi) tertentu.
KESIMPULAN
Dari beberapa paparan mengenai pengertian, elemen, manfaat
dan tantangan difusi, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
Difusi adalah proses di mana sebuah
ide/gagasan baru disebarkan kepada masyarakat dengan tujuan mereka mengetahui
dan mengenali ide tersebut, yang pada akhirnya ide tersebut dapat diterima atau
ditolak. Difusi dilakukan dengan menggunakan proses komunikasi yang
memanfaatkan channel sebagai alat untuk menyebarluaskannya.
Elemen-elemen difusi antara lain
adalah:
Inovasi
Saluran tertentu
waktu
Sistem sosial
Keempat elem ini merupakan elemen
penting dalam proses difusi inovasi
Difusi merupakan salah satu tipe dari
komunikasi yang bahannya adalah inovasi.
Sesuai dengan definisi dari difusi
maka manfaat dari difusi adalah untuk mengkomunikasikan suatu inovasi. Sebaik
apapun inovasi tidak akan memberikan makna apabila tidak disampaikan kepada
masyarakat yang berkepentingan dengan hasil inovasi tersebut.
Inovasi (innovation) adalah suatu
ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi diadakan
untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Difusi didefinisikan sebagai suatu
proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama
jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat
dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide
baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebagai suatu jenis perubahan
sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem
sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi.
Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota
sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok
informal, organisasi dan atau sub sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar